Perluas Segmen Dakwah, Pengajian PP Muhammadiyah Terus Tampilkan Fasilitas Bahasa Isyarat
Oleh Admin
•
Senin, 23 Des
2024
Bahasa Isyarat
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA— Muhammadiyah memahami Agama sebagai seperangkat pedoman dalam menjalankan kehidupan di dunia. Ajarannya harus menyentuh seluruh lapisan manusia, tak terkecuali individu yang mempunyai kendala pendengaran (tunarungu). Dalam pedoman Fikih Difabel hasil kajian Musyawarah Nasional Tarjih XXXI menyebut bahwa pemenuhan dan pelayanan jamaah yang berkebutuhan khusus merupakan perkara yang terpuji menurut agama.
Karenanya harus diupayakan adanya penerjemah bahasa isyarat untuk bisa mendapatkan manfaat dari pengajian itu sendiri. Sejalan dengan kaidah yang mengatakan: penyampaian pesan bagi manusia disesuaikan kadar kemampuan dan akal mereka. Hal inilah yang membuat Pengajian Pimpinan Pusat
Muhammadiyah pada edisi Desember 2021 kemarin dilengkapi dengan bahasa isyarat sebagai media komunikasi untuk penyandang tunarungu.
“Ide menghadirkan juru bahasa isarat sebenarnya sudah agak lama hanya momentumnya pada pengajian bulan lalu (Desember 2021). Kami prioritaskan untuk dimulai karena pada pengajian edisi Desember tersebut mengambil tema Gerakan Muhammadiyah Membersamai Kelompok Difabel,” ujar Kepala Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta Sofriyanto Solih Mu’tasim kepada tim redaksi Muhammadiyah.or.id pada Senin (18/01).
Pria yang akrab disapa Sofri ini menuturkan bahwa mendatangkan penerjemah bahasa isyarat merupakan komitmen Muhammadiyah untuk memperluas segmen dakwah, terutama kelompok difabel. Sebab, dalam pandangan Muhammadiyah, kondisi difabel tidak serta-merta terhapus statusnya sebagai subjek
hukum (mukallaf), sehingga mereka juga membutuhkan bimbingan keagamaan. Karena itulah, kantor PP Muhammadiyah akan terus mendatangkan tenaga profesional yang ahli dalam bahasa isyarat.
Sumber : Pengajian PP Muhammadiyah, 14 Januari 2022